it's just simple blog

Pelayan Publik yang Baik

| Minggu, 16 Januari 2011

Cerminan ‘pelayan’ yang baik adalah yang bisa membuat majikan dan customer senang dan mendapatkan kepuasan. Seperti itu pula seharusnya pelayanan publik yang harus ada. Banyak pula cerita tentang buruknya public service di Republik ini, tetapi banyak juga pelayanan publik yang bagus dan patut mendapat apresiasi. Menurut hemat penulis, pelayanan publik bukan hanya dalam hal pengurusan surat-surat, dokumen, izin atau sejenisnya, tetapi juga dalam penyediaan ruang umum dan khusus, seperti taman kota, area smoking room, tempat pengaduan, dan lain-lain.
Dalam suatu kesempatan, seorang rekan penulis sedang mengurus perpanjangan sebuah surat di suatu instansi. Kesan pertama yang dia dapat adalah kerapian tempat parkir. Hal ini mungkin dianggap sepele bagi sebagian orang, tetapi manfaatnya sangat penting, salah satunya adalah akses keluar masuk yang mudah. Ada juga satuan pengamanan internal dan eksternal di area pintu masuk dan keluar. Di pintu masuk, banner-banner petunjuk tentang persyaratan dan tata cara pengurusan juga terpampang dengan jelas dan rapi, memudahkan orang untuk membacanya. Pengurusan surat tersebut juga lancar, cepat, dan profesional. Ini karena kita tahu harus kemana sesuai dengan petunjuk yang terpampang. Antri pun tidak terasa lama. Ketika kita kesulitan pun, ada petugas yang siap untuk membantu kita. Bagi pengantar juga disediakan tempat untuk menunggu, baik itu tempat duduk yang biasa, smoking area atau kantin untuk sekadar bercengkerama dengan para pengantar yang lain. Ini jauh berbeda, katanya, jika dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang. Di tempat tersebut, kesemrawutan terjadi, baik itu parkir, calo dimana-mana dan pelayanan yang tidak ‘bersahabat’ dan sama sekali tidak mencerminkan profesionalisme. Kemajuan ini tentunya buah kerja keras dan konsisten dari pihak-pihak yang terkait untuk mewujudkan good service.
Cerita di atas hanya salah satu contoh dari pelayanan publik yang berkualitas. Memang harus diakui bahwa tidak sedikit pelayanan publik yang amburadul, tidak profesional. Mungkin saja para pelayan masyarakat ini tidak tahu hakikat pelayanan publik itu sendiri. Pelayan harus tahu siapa ‘majikan’ mereka, yaitu publik/masyarakat itu sendiri. Majikan ini harus diperlakukan dengan hormat agar tidak menimbulkan kekecewaan dan berujung pada hilangnya kepercayaan terhadap para pelayan publik ini. Perlu adanya kesadaran, kemauan dari birokrasi terkait peningkatan kualitas pelayanan publik. Sebuah sistem prosedur pelayanan harus disusun dengan memperhatikan kualitas yang prima terkait pribadi pelayan itu sendiri (kompetensi, sikap mental), sarana penunjang (IT dan sejenisnya), dan faktor-faktor lain terkait agar dapat mewujudkan salah satu ciri good governance, yaitu public sevice yang baik.
Telah disinggung sebelumnya bahwa pelayanan publik tidak hanya dalam pengurusan surat, izin, dan dokumen tertentu, tetapi juga dalam penyediaan ruang publik bagi masyarakat, seperti taman kota yang tersedia di banyak tempat, car free day (seperti yang diberlakukan di beberapa kota besar), smoking area bagi para perokok agar tidak mengganggu orang lain yang bukan perokok, dan penyediakan sarana prasarana penunjang lainnya. Ini dilakukan dalam rangka menunjang kebutuhan masyarakat yang kompleks. Berbicara tentang hal ini tentu saja tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah, baik itu pusat maupun pemda, dan para birokrat. Pihak-pihak inilah yang mempunyai kewajiban untuk menyediakan semua itu. Kebijakan-kebijakan terkait penyediaan dan pelayanan publik harus dibuat dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik dan konsisten.
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh kita sebagai pengguna/majikan atau apa lah istilahnya. Tentu saja kita tidak tinggal diam begitu saja. Kita dapat memberi masukan, ide perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan sebagai wujud tanggung jawab terhadap Republik kita yang tercinta agar tercipta sebuah kehidupan yang teratur dan menyenangkan. Ini bukan mimpi saat kita tidur, tetapi impian yang harus kita wujudkan saat kita terjaga. Teruslah berjalan ke arah yang baik para pelayan, buat Republik ini bangga dan kalian juga bangga pada Republik ini.

1 komentar:

Johnny Wirjosandjojo mengatakan...

Melayani adalah satu seni yang diajarkan Tuhan kepada kita. Tuhan melayani kita dengan sangat baik, karena Dia adalah Yang Maha Tahu, tapi Tuhan bukan pelayan kita.

Posting Komentar